___MOSES BANDWIDTH___
In
LYRIC
{{ SANGKAKALA UHUD }}
Ketika sangkala uhud tiup
Ketika parit khondak digali
Langit yang seolah membisu
Bangkit bersama awan hitam
Bening tetes air mata surga
Mengalir lewati buai sanubari
Berpaling selimuti kalbu hitam
Terlintas bayang semu
Seruan sang khalifah bumi
Mengiringi hempas sayap Jibril
Menggema untuk dunia hitam
Tertimbun serpihan puing dosa
Datanglah untuku satu malam
Penuh kenangan yang padam
Bisikan dalam sisi pilu hatiku
Bias makna cinta
Bening tetes air mata surga
Mengalir lewati buai sanubari
Berpaling selimuti kalbu hitam
Terlintas bayang semu.
[[ ARABIAN DREAMS ]]
Wind lick the spear thet planted
To the corpse of the catasthrophe
Falling tears of the cloudy skies
Showering the putrescence surface
Of landscape that and enshroud
By convergent remains
From armour of the end
That defleshed by the deity plague
Duhai pengisi tahta birahi
Tidakah kentara gema pembuka
Kisah masa cekam mengerikan
Cerai beraikan kita berdua
Mata pedang ini bara hasratku
Cabik apapun yang membayangi
Langkahku mencari antara kafilah galaksi
Dan sandingkan dua hati kami
Dimanakah kita saat Ya’juz dan Majuz terbebas
Sempatkah kita bersua sejak Almasih Dajjal lahir
Dan pembantaian dimulai…
[[[ KUUCAPKAN SELAMAT TINGGAL ]]]
Ku berjalan sendiri
dalam himpitan dunia
Terjerat kepedihan hati
Berpaling dari semua hasrat
Kegelapan malam
Membeku dalam hampa
warna yang telah memudar
kuucapkan selamat tinggal
Bunuh dirimu
Hempaskan nafas terakhirmu
bawa serta jiwamu
menuju gerbang ke abadian
Tinggalkan duniamu
Biarkan mereka meratap
karena hidup tanpa arti
Menuju bakaran semu
Semasa yang penuh dosa
Kebencian dalam hatiku
semua takkan pernah berubah
Kuucapakan selamat tinggal...
[[[[ SEBUAH SIMFONI ]]]]
Kuberjalan dalam Sepi
cahayamu kuberserah
Lewati purnama lalui malam
Terbaring tanpamu
Hamparan langit
yang menghitam
Kegelapan malam
Bening kaca surgawi
yang memudar
dalam diriku
kurasa semua mimpi
Saat mentari memudar
Terdengar alunan malam
Pecahkan semua kenangan
Izinkan aku melangkah
Dalam sisi kilau bintang
Berikan padaku satu
Rahasia langit yang membisu.
[ MENGGAPAI BUKIT PERTEMUAN ]
Ketika tujuh hari dilalui
Dinding dinding langit tercipta
Dihiasi kaca surgawi yang indah
Dan bumi terhampar luas
Wahai anak adam…
Bangkitlah dari tidurmu
yang diselimuti dosa
Wujudkan mimpi mimpimu
Pegang erat tanganku
Api kehidupan yang abadi
Memaksa kita untuk bangkit
Tinggalkan janji janji
Kita gapai bukit pertemuan
Padamkan api kehidupan
Nyalakan cahaya kegelapan
Raih kaca kaca surgawi
Diatas puncak bukit pertemuan
Biarkan seribu tangis berlalu
Biarkan Lautan air mata mengalir
Ditangankulah semua itu berjalan
Kita gapai bukit pertemuan .
[[_SELANGKAH MENUJU SURGA_]]
Pernah kau lihat diriku
Yang tenggelam dalam dosa
Tanpa hadirnya dirimu
Rona yang kelam
Bebaskanlah jiwa ini
Dalam sangkar kehidupan
Datang dan membakar
Semua kenangan
Terbang k angkasa
bermandikan cahaya
Yang slalu menyinari hatiku
Akan kuhadirkan
persembahanku yang terakhir
Sebuah jalan menuju surga
Bersihkan hati ini
dari segala belenggu
ketika surga mulai membisu
Dan mataharipun tenggelam
Dari tempat ketinggian
Dimana akan kutemukan
Sebuah lentera tuhan
Yang dapat memberiku kedamaian
Akan kulalui dengan kaki tangan surga
Menjalani bakaran semu
penyiksaanku yang abadi
Tuhan telah memberiku
cakrawala penuh harapan
Yang baru bagiku ..
[[___MIDAS___]]
Lereng terjal dilembah hawiyah
Lintah liar mengoyak dagingku
Kunikmati perih pilu cumbuan khobaitsi
Lelah gundah untuk temukan dirinya
Apa ini masokisme
Tak mau kuberhenti kurajam diri sendiri
Bagai rindu nosferatu
Pada surya di benderang hari
Singkapkanlah sekejapun
Cadar hitam gerhana purnama
Menepilah dari langit
Perbudak jasadku
Seperti kau perbudak jiwaku
Mengapa tak ada jalan yang mudah selalu menyakitkan
Seolah midas seujung sentuh berubah tragedy
Layak kanabis membuai berwujud ambrosia
Lalu perih menuai kumencandu namamu
Aku majnun yang berlayar
Dalam badai sahara rindu
Menatap cakrawala malam
Apa rangkaian mutiara biduk itu kalung yang bersandar didadamu
Maka tikam nadi leherku dengan delapan mata kejora
Biar nyawaku lepas terbang dikanopi hadramaut
Cumbu bangkaiku siluet merah yang hanya bertabir darah.
[[___DATANG DAN PERGI___]]
Apa yang seharusnya akan terucap
Justru hilang semuanya
Dalam kelam datang dan pergi
Datang dan pergi,...
Tak peduli bagaimanakah hatiku..
Dalam gelap yang selalu Menyesakan
Biar kusendiri sekedar elus hati
karna kuingini
Menatap senja sambil memalingkan muka
Selamat tinggal semuanya kisah cinta
Bukan untuk datang dan pergi namun kusendiri
Tinggalkan cerita dalam masa yang lalu…
Dari ujung tanduk aries
Kulihat mentari jatuh tenggelam
Kau menjelma dalam kegelapan malam
Menari bersama ribuan bintang
Seribu pilu perang badar
Terbayang sejuta keheningan
Biarpun nyawaku terlepas
Kumasih berharap dirimu ada disisiku .
[[[_ 6 MASA PENCIPTAAN _]]]
Untuk sekian lamanya
Jiwa yang penuh hikmat nan indah
Diiringi sipuan senyum surga
Dengan sepenuh hatinya untukku
Namun datanglah saat dimana tangan ini
Merangkai dosa sejak hari penciptaan
Sampai surga menghempaskan diriku
Dalam keadaan hina lagi terkutuk
Apakah kejahatan malam membuat jiwa ini
Terhampar seperti puing-puing bintang
Yang jatuh kepermukaan bumi…?
Apakah karena seluruh dosa telah diwariskan
Kepada seluruh anak cucu Adam…?
Apakah karena Isrofil yang masih menunggu
Hari yang dijanjikan untuk meniup sangkalanya…?
Atau apakah karena Jibriel tidak lagi
Diutus menurunkan wahyu setelah kenabian
Telah usai…?
Aku hendak naik ke langit
Aku hendak mendirikan takhta
Mengatasi bintang-bintang Tuhan
Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan
Aku hendak naik mengatasi awan-awan
Aku hendak menyamai Yang Maha Tinggi..
-->
Post a Comment - Back to Content